Kepemimpinan dalam Islam
Tulisan Arab Al Imran Ayat 159
Arti Al Imran Ayat 159
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.
Semua manusia adalah pemimpin, akan dimintai pertanggung jawabannya di akhirat kelak. Lantas, islam mengajarkan menjadi pemimpin yang seperti apa?
Menilik surat ke 3 ayat 159 yaitu surat Al Imran Ayat 159 menyebutkan beberapa kriteria menjadi seorang pemimpin. Pemimpin ini melekat kepada siapapun, tidak hanya pimpinan Kementerian/Lembaga, Organisasi, Negara, Perusahaan, keluarga, namun juga pemimpin diri.
Kita diciptakan oleh ALLAH untuk menjadi khalifah dimuka bumi, pemimpin di bumi ini. Yang selalu harus beramal makhruf dan bernahi munkar. Surat Al Imran 159 menyebutkan bahwa kita harus selalu bermusyawarah, berkata lembut kepada yang dipimpin, dan memaafkan serta memohon ampunan kepada yang dipimpin. Tulisan ini saya buat sebagai katarsis diri atau instropeksi diri selama ini. Banyak problem yang harus diselesaikan dengan waktu yang cepat, tepat, akurat, dan efisien. Namun pribadi ini yang masih fakir ilmu dan ketenangan menjadi sangat angkuh jika ada beban berlebihan. Tulisan ini sebagai pengingat diri.
Kriteria Pemimpin berdasarkan Surat Al Imran Ayat 159
- Tidak kasarNabi Muhammad mempunyai sifat yang penyayang dan baik hati. Kita sudah mendapatkan nikmat dari ALLAH SWT, kita selalu diingatkan untuk dapat menjaga hati dan ucapan untuk mengikuti perintahnya dan menjauhi larangannya. Pada awal ayat 159 ini, terdapat kalimat "Dan karena rahmat ALLAH" yang berarti bahwa kita menjadi seperti ini karena Rahmat ALLAH. Jadi pemimpin karena rahmat ALLAH. Kalimat selanjutnya adalah وَلَوْ كُنْتَ فَظّاً غَلِيظَ الْقَلْبِ لاَنْفَضُّواْ مِنْ حَوْلِكَ yang artinya "dan seandainya kamu kejam dan berhati keras, niscaya mereka menjauhimu. Orang yang keras adalah orang yang mengucapkan kata-kata kasar. Bung Karno, kenapa sih perlu marah dan angkat senjata ?
- Selalu bermusyawarahMusyawarah atau bahasa yang sering kita dengar adalah Rapat. Rasulullah ﷺ selalu meminta nasihat kepada para sahabatnya tentang berbagai hal. Mereka selalu berdiskusi sebelum menetapkan dan melaksanakan keputusan yang mereka buat. Rapat atau musyawarah ini dilakukan agar kita sebagai pemimpin dan yang dipimpin dapat aktif melaksanakan keputusan yang kita buat.Kolaborasi adalah bentuk musyawarah dengan berbagai entitas luar. Kolaborasi bertujuan untuk membangun satu visi yang sama dengan berbagai sumber daya yang berbeda yang dimiliki oleh masing-masing entitas. Kolaborasi dapat terlaksana jika adanya kesepakatan dalam musyawarah agar masing-masing mendapatkan profit yang sesuai dengan apa yang disetorkan sebagai modal. Walaupun visi yang sama, mungkin bisa terjadi cara kerja yang berbeda karena sumber daya yang dimiliki berbeda.
- Memaafkan dan memohon ampunDinamika organisasi tidak selalu mulus dengan apa yang dipikirkan seorang pemimpin. Pemimpin harus bijak atas sumber daya yang dipunyai. Perbedaan latar belakang budaya, latar belakang ilmu pendidikan, latar belakang pengalaman, dan motivasi merupakan faktor-faktor yang dapat membuat organisasi semakin kuat. Perbedaan tersebut kadang membuat friksi dalam organisasi, namun disinilah peran pemimpin untuk mengkolaborasikan sumber daya yang ada.
- Bulatkan tekad! (Eksekusi Efektif)Pemimpin harus dapat mengeksekusi apa yang telah direncanakan dan ditetapkan dari hasil musyawarah. Setelah membulatkan tekad, maka فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ bertakwalah kepada ALLAH. Maksud dari potongan ayat tersebut adalah, jika telah melakukan musyawarah, pemimpin harus mengambil keputusan, kemudian bertawakal kepada ALLAH atas keputusan tersebut. Yang memiliki semua di dunia ini adalah ALLAH, kita boleh membuat keputusan, namun harus diserahkan juga ke ALLAH agar tertata seluruh hidup kita.Karena ALLAH إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ menyukai orang-orang yang bertawakal.
Posting Komentar